Seseorang kalau hanya diajarkan pola hidup sehat tanpa diajarkan mengubah mindset, maka perubahan akan bersifat temporer.
Karena
itu, dr Phaidon L Toruan, MM, anti aging lifestylist menuturkan secara
kreatif masyarakat dididik untuk bisa memilih makanan yang bergizi akan
tetapi bisa didapat dengan harga ekonomis, menyajikannya relatif mudah,
dan membuat menu yang kreatif dan mengasyikan.
Menu yang sehat dan enak. Misalnya, mempromosikan nasi merah dengan soto ayam, yang dimasak tanpa vetsin, menggunakan rempah seperti kunyit yang akan membantu menurunkan risiko alzheimer. Contoh lain, mengkonsumsi ubi, singkong, pisang dalam format kolak dengan gula aren, akan membantu memberikan stamina esktra.
Bisa juga bubur kacang hijau dicampur ketan hitam, dan kacang merah, menggunakan gula aren (bukan gula pasir). Rujak buah dengan cabai yang kaya akan capsaicin dan vitamin c, antioksidan dan vasodilator alami dan gula merah.
Kuncinya, mengkonsumsi karbohdirat kompleks, artinya karbohidrat yang banyak mengandung serat (nasi merah, ubi, singkong, jagung, roti gandum, pasta, oatmeal). Makanlah buah 3x sehari, buah kaya akan vitamin, mineral yang "hidup". Sementara apabila sayuran dimasak, suhu pasti lewat 100 derajat, maka akan banyak nutrisi yang "mati".
Menggalakkan makan buah 3 x sehari, kata Phaidon, sangat membantu status gizi seseorang. Apalagi, di Indonesia buah-buahan lokal berlimpah dengan harga murah. Konsumsi mikronutrien paling sering dilupakan, karena memang tidak "terasa" pada efek "kenyang", akan tetapi tanpa nutrisi mikro, maka hampir semua nutrisi makro yang dimakan manusia tidak akan sempurna diolah.
Pilihlah menu yang dimasak tanpa digoreng, artinya, makanan berkuah atau pepes, akan sangat mengurangi peggunaan minyak goreng. Dengan lebih mendahulukan konsumsi buah-buahan sebagai makanan utama, maka tubuh akan bisa berfungsi dengan efisien. seandainya pun belum sempat makan, asalkan makan buah, maka tubuh dapat mengolah cadangan makanan yang dapat digunakan sebagai sumber energi.(kar)
( perempuan.com )
Karena
itu, dr Phaidon L Toruan, MM, anti aging lifestylist menuturkan secara
kreatif masyarakat dididik untuk bisa memilih makanan yang bergizi akan
tetapi bisa didapat dengan harga ekonomis, menyajikannya relatif mudah,
dan membuat menu yang kreatif dan mengasyikan.Menu yang sehat dan enak. Misalnya, mempromosikan nasi merah dengan soto ayam, yang dimasak tanpa vetsin, menggunakan rempah seperti kunyit yang akan membantu menurunkan risiko alzheimer. Contoh lain, mengkonsumsi ubi, singkong, pisang dalam format kolak dengan gula aren, akan membantu memberikan stamina esktra.
Bisa juga bubur kacang hijau dicampur ketan hitam, dan kacang merah, menggunakan gula aren (bukan gula pasir). Rujak buah dengan cabai yang kaya akan capsaicin dan vitamin c, antioksidan dan vasodilator alami dan gula merah.
Kuncinya, mengkonsumsi karbohdirat kompleks, artinya karbohidrat yang banyak mengandung serat (nasi merah, ubi, singkong, jagung, roti gandum, pasta, oatmeal). Makanlah buah 3x sehari, buah kaya akan vitamin, mineral yang "hidup". Sementara apabila sayuran dimasak, suhu pasti lewat 100 derajat, maka akan banyak nutrisi yang "mati".
Menggalakkan makan buah 3 x sehari, kata Phaidon, sangat membantu status gizi seseorang. Apalagi, di Indonesia buah-buahan lokal berlimpah dengan harga murah. Konsumsi mikronutrien paling sering dilupakan, karena memang tidak "terasa" pada efek "kenyang", akan tetapi tanpa nutrisi mikro, maka hampir semua nutrisi makro yang dimakan manusia tidak akan sempurna diolah.
Pilihlah menu yang dimasak tanpa digoreng, artinya, makanan berkuah atau pepes, akan sangat mengurangi peggunaan minyak goreng. Dengan lebih mendahulukan konsumsi buah-buahan sebagai makanan utama, maka tubuh akan bisa berfungsi dengan efisien. seandainya pun belum sempat makan, asalkan makan buah, maka tubuh dapat mengolah cadangan makanan yang dapat digunakan sebagai sumber energi.(kar)
( perempuan.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar