Assalamu'alaikum sahabat WM..
Senang sekali kali ini WM bisa berkesempatan untuk membagi artikel seputar muslimah..,bahasan do you know kali ini ialah "Mengapa harus Wanita yang Berbaju Panjang dan Berjilbab Lebar..???".Berikut bahasannya..,yuk disimak..,semoga bagi yang belum berjilbab jadi tergerak hatinya untuk mengenakan jilbab ya.. amiin (Jilbab yang syar'i tentunya..,agar benar-benar memberikan dampak positif bagi pemakainya)
“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita” (Q.S. An Najm:45)
Pria,
wanita, laki-laki, perempuan, ikhwan, akhwat. Sekelumit cerita tentang
dua insan ini selalu menjadi hal yang tak pernah surut dan selalu
menarik untuk dibicarakan, oleh pria, wanita, laki-laki, perempuan,
ikhwan maupun akhwat. Jangankan dikalangan mahasiswa tingkat akhir,
dikalangan mahasiswa tingkat 3, tingkat 2, maupun mahasiswa baru, hingga
di kalangan pelajar SMA bahkan SMP hal seperti ini ramai dibicarakan,
mulai dari pembicaraan berat nan serius sampai perbincangan
kosong tak bermakna. Sering terlibat dalam pembicaraan itu dan sering
didalamnya dibicarakan tentang ‘pasangan’, walaupun entah hingga saat
ini belum terbayangkan siapa sosok itu (ini akan terjawab dalam batas
waktu yang telah Dia tentukan dalam sebuah pernikahan) yang terlintas
hanyalah sosok seperti apa, dan mungkin setiap kali bicara tentang ini,
selalu ada pertanyaan yang muncul, entah itu kenapa, siapa, hingga kapan
dari mereka yang memulai perbincangan ini, terutama dari mereka
teman-teman satu angkatan.
Terkadang banyak yang heran dan bertanya, kenapa harus mereka?
Kenapa
harus mereka yang berbaju panjang, berjilbab lebar, yang malu-malu
kalau berjalan, yang menundukan pandangan nya dan tak mau bersentuhan
dengan lawan jenis nya? bagaimanakah mereka bisa berbaur dan diterima
lingkungan nya?
Sadarkah
kita, bahwa pakaian yang dikenakan nya menandakan keterjagaan nya akan
aurat mereka dan menjaga dirinya dan orang disekitarnya dari yang bukan
hak nya. Sadarkah kita, bahwa banyak mata yang sulit diajak kompromi.
Sadarkah kita akan sulitnya mengontrol mata ini mulai dari keluar pintu
rumah sampai kembali masuk rumah lagi? Terkadang hanya dua arah yang
bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke
tanah. Di luar sana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata
ini terbelalak, oleh banyaknya sajian lekuk tubuh diantaranya. Ketika
berbicara nafsu, tak bisa dipungkiri mungkin kita menyukai itu, tapi
sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh
hidup dengan pemandangan yang membuat kita tenang. Saya ingin melihat
wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang
anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang
membuat mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran kotor dan
hatipun menjadi keras. Sadarkah kita bahwa penampilan mereka yang
berbaju panjang, berjilbab lebar, itulah yang membuat dirinya dan
keluarganya dihargai dan dihormati.
sedikit intermezo..
(Hal ini bukan isapan jempol belaka lho sahabat WM..,salah seorang dari saudara WM sendiri mengalaminya,ia sedikit membagi kisah hidupnya pada kita.Dulunya ia adalah seorang gadis sederhana,kendatipun begitu dia terbilang cukup populer di sekolahnya lantaran wajahnya yang manis,mudah bergaul dan sangat aktif terlibat di berbagai organisasi sekolah.Ketika itu ia memang belum berjilbab dan belum ingin memakai jilbab lantaran memang belum mengerti akan arti pentingnya jilbab bagi perempuan,ia hanya tau jilbab itu untuk menutupi kepala.Namun seiring waktu berjalan dan semakin ia beranjak dewasa.. keberadaan dirinya yang tidak menutup aurat dengan sempurna plus juga memakai pakaian-pakaian sesuai trend (toko baju di pasar umumnya menjual pakaian sesuai trend pakaian yang sedang naik daun..) hal itu justru menjadi bencana baginya..,ia kerap di ganggu oleh preman-preman pasar,mulai dari di suit-suit (emangnya burung.. disuit-suit),atau dipanggil "hai..",atau "minta no Hp nya dunk.." atau "hai cantik.. namanya siapa..?",juga plecehan-plecehan dari teman laki-laki jahil yang ia alami di sekolahnya. Hal-hal itu membuatnya jadi takut keluar rumah,untuk pergi ke sekolahpun ia selalui di hantui rasa takut. Namun semua berubah total setelah ia hijrahkan dirinya untuk memakai jilbab dan berbaju muslimah sesuai tuntunan syari'at islam yang sesungguhnya.Semua dilakukannya secara bertahap karena mengingat untuk perubahan pakaian ia membutuhkan biaya dan juga ilmunya agar hatinya semakin kokoh,ia mulai dengan jilbab pendek biasa dan baju-baju lengan panjang plus celana panjang yang longgar,namun hal itu masih belum sanggup melindungi dirinya dari kejahilan manusia,sedikit-sedikit ia mengganti jilbab dengan yang lebih longgar dan dalam,dan mengganti celana panjang dengan rok,baju pun diganti dengan yang lebih longgar dan dalam. Dan subhanallah.. di hari pertama ia mengenakan pakaian muslimahnya,ia mendapat perlakuan yang sangat baik dari agen angkutan umum yang saat itu bertepatan dengan hari keberangkatannya menuju kampung halaman.Sahabat WM tau perlakuan apa yang di dapatkan oleh saudara WM tersebut..?, agen mobil itu mengucapkan salam padanya sebelum membukakan pintu mobil dan mempersilahkannya untuk menduduki bangku mobil.. ,waaah.. sungguh hal luar biasa,ia diperlakukan dan disambut dengan baik sesuai dengan kata bijak "jika kita menghargai diri kita,maka orang pun akan senantiasa pula mengharai kita".Menutup aurat sesuai syari'at itu sudah sama artinya kita menghargai diri kita sendiri lho..,so... yuk kita mulai menutup aurat,sekaligus untuk menghindari dan menjaga diri kita dari kejahilan manusia dan pelecehan-pelecehan seksual)
mari dilanjutkan baca bahasannya lagi..
Allah
swt telah berfirman: “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,
Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya”, yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman
“Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya.” (QS.
An-Nuur : 30-31)
Dengan
penampilan mereka yang seperti itu, itulah yang membuat para wanita
terjaga, dan membuat terjaga pula para pria disekitarnya. Dengan
penampilan mereka, mereka menjada dirinya, juga menjaga orang lain.
Sadarkah
kita, bahwa hidup mereka adalah adalah sebuah totalitas untuk berkarya
di hadapan-Nya. Bersama dengan siapapun selama mendatangkan manfaat
adalah kepribadian mereka. Mereka menjaga dan memperjuangkan kaumnya.
Kesederhanaan, kepolosan, dan hati nya yang tak mati membuat mereka
menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita di manapun.
Mereka akan tetap bisa berbaur, tapi bukan melebur. Mereka yang akan
mewarnai, bukan terwarnai.
Lalu,
kenapa harus mereka yang tidak pernah mau punya cinta sebelum akad itu
berlangsung, yang menjaga interaksi nya mulai dari obrolan, telepon
hingga sms, yang selalu punya sejuta alasan untuk tidak berpacaran,
bagaimana mereka bisa romantis? bagaimana mereka punya pengalaman untuk
menjaga cinta, apalagi jatuh cinta?
Sadarkah
kita bahwa cinta itu fitrah, karena ia fitrah maka kesuciannya harus
selalu kita jaga. Fitrahnya cinta akan begitu mudah mengantarkan
seseorang untuk memiliki kekuatan untuk berkorban, keberanian untuk
melangkah, bahkan ketulusan untuk memberikan semua perhatian. Namun, ada
yang membedakan antara mereka dan wanita-wanita lainnya. Cinta mereka
suci untuk-Nya. Mereka mencintaimu karena-Nya, berkorban untukmu
karena-Nya, memberikan segenap kasihnya padamu juga karena-Nya. Itulah
yang membedakan mereka. Tak pernah sedetikpun mereka berpikir, bahwa
mencintaimu karena fisikmu, mencintaimu karena kekayaanmu, mencintaimu
karena keturunan keluargamu. Kesucian inilah yang membuat mereka
berbeda. Mereka akan mampu memupuk dan merawat cinta yang biasa agar
menjadi luar biasa dan akan membawa cinta kita kepada-Nya.
Dan
kenapa harus mereka yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan
membaca Al-Qur’an dibanding ke salon, yang lebih sering menghabiskan
harinya dari kajian ke kajian dibanding jalan-jalan ke mall, yang
sebagian besar waktu tertunaikan untuk hajat orang banyak, untuk
perubahan bagi lingkungannya, dibanding kumpul-kumpul bersama teman
sebaya mereka sambil berdiskusi yang tidak penting. Bagaimana mereka
merawat diri mereka? bagaimana mereka bisa menjadi wanita modern?
Sadarkah
kita, bahwa dengan seringnya mereka membaca Al Qur’an maka memudahkan
hati mereka untuk jauh dari dunia. Jiwa yang tak pernah terpaut dengan
dunia akan menghabiskan harinya untuk memperdalam cintanya pada Allah.
Mereka akan menjadi orang-orang yang lapang jiwanya, meski materi tak
mencukupi mereka, mereka menjadi orang yang paling rela menerima
pemberian suami, apapun bentuknya, karena dunia bukanlah tujuannya.
Mereka akan dengan mudah menyisihkan sebagian rezekinya untuk
kepentingan orang banyak dibanding menghabiskannya untuk diri sendiri.
Kesucian ini, hanya akan dimiliki oleh mereka yang terbiasa dengan Al
Qur’an, terbiasa dengan majelis-majelis ilmu, terbiasa dengan rumah-Nya.
Jangan khawatir soal bagaimana mereka merawat dan menjaga diri. Mereka
tahu bagaimana memperlakukan suami dan bagaimana bergaul di dalam sebuah
keluarga kecil mereka. Mereka sadar dan memahami bahwa kecantikan fisik
penghangat kebahagiaan, kebersihan jiwa dan nurani mereka selalu
bersama dengan keinginan yang kuat untuk merawat diri mereka. Dan jangan
takut mereka akan ketinggalan zaman. Sadarkah kita bahwa kesehariannya
selalu bersama dengan ilmu pengetahuan. Mereka tangguh menjadi seorang
pembelajar, mereka tidak gampang menyerah jika harus terbentur dengan
kondisi akademik. Mereka adalah orang-orang yang tahu dengan sikap
profesional dan bagaimana menjadi orang-orang yang siap untuk sebuah
perubahan. Perubahan bagi mereka adalah sebuah keniscayaan, untuk itu
mereka telah siap dan akan selalu siap bertransformasi menjadi
wanita-wanita hebat yang akan memberikan senyum bagi dunia.
Mungkin
masih banyak pertanyaan dan ketidakpuasan kenapa harus mereka?
Keagungan, kesucian dan semua keindahan tentang mereka, takkan mampu
kita pahami sebelum kita menjadi shalih/shalihah seperti mereka.
“Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah”. (HR. Muslim).
Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholihah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini.
Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari
apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan
dan rezki yang mulia (surga). (Q.S. An Nuur:26)
Janji
Allah itu nyata, Allah mempersiapkan mereka untuk menemani sang pejuang
yang sesungguhnya, yang bukan hanya indah lisannya, namun juga
menggetarkan lakunya. Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang
malamnya tak pernah lalai untuk dekat dengan-Nya, yang siangnya
dihabiskan dengan berjuang untuk memperpanjang nafas Islam di bumi-Nya.
Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang cintanya pada Allah
melebihi kecintaan mereka kepada dunia, yang akan rela berkorban, dan
meninggalkan dunia selagi Allah tujuannya, Yang cintanya takkan pernah
habis meski semua isi bumi tak lagi berdamai kepadanya. Allah telah
mempersiapkan mereka untuk lelaki-lelaki shalih penghulu surga.
Oleh
karena nya, jadilah pribadi yang berkualitas, yang pandangannya
terjaga, yang lisannya bijaksana, yang siap berkeringat untuk mencari
nafkah, yang kuat berdiri menjadi seorang imam, yang tak kenal lelah
untuk bersama-sama mengenal-Nya, yang siap membimbing mereka,
mengarahkan mereka, hingga meluruskan khilaf mereka. Kalian yang
benar-benar hebat secara fisik, jiwa, dan iman-lah yang akan memiliki
mereka. Mereka adalah bidadari-bidadari surga yang turun ke dunia, maka
Allah takkan begitu mudah untuk memberikan kepadamu yang tak berarti di
mata-Nya. Allah menjaga mereka untuk sosok-sosok hebat yang akan
mengubah dunia. Menyuruh mereka menunggu dan lebih bersabar agar bisa
bersama dengan para syuhada sang penghuni surga. Menahan mereka untuk
dipasangkan dengan mereka yang tidurnya adalah dakwah, yang waktunya
adalah dakwah, yang kesehariannya tercurahkan untuk dakwah, sebab mereka
adalah wanita-wanita yang menisbahkan hidupnya untuk jalan perjuangan.
Mungkin
tak perlu diperpanjang bahasan nya, semoga ini bisa membuka dan kembali
menyegarkan paradigma kita tentang hal yang tak ada habisnya untuk
dibahas ini .
Semoga bisa sama-sama mengingatkan, menjaga agar tetap pada jalur dan
memotivasi diri untuk terus berbenah. Yang menjadi fokus sekarang ialah
bagaimana kita untuk terus memperbaiki kualitas diri untuk menjadi
muslim/muslimah paripurna dan siap menjemput takdir sejarah yang telah
ditetapkan.
Untukmu
yang dulu pernah Allah pertemukan kita saat di alam ruh, Allah telah
memilihkan mu saat empat bulan masa kandunganku di dalam perut ibu.
Sejak saat itu namamu sudah disandingkan di sebelah namaku. Sejak saat
itu aku sudah mencintaimu. Ketika fitrah sebagai manusia berupa rasa
cinta mulai datang dimasa aku belum siap menemuimu, setiap kali aku
merasakannya, aku akan mengenangkan dirimu. Di sana engkau setia
menunggu diriku, tetapi di sini jangan sampai aku curang kepadamu.
Sampaikan doamu kepada diriku agar aku dapat menjaga diri disamping aku
mengajukan sendiri doa untuk tetap terjaga. Semoga Allah membantu
mempertemukan kita dibatas waktu yang telah Dia tetapkan.
Ya
Rabb, hamba sadar jikalau hamba banyak lalai dalam urusan ini.
Bimbinglah hamba agar senantiasa terus berbenah dan semoga hamba bisa
mempertanggung jawabkan apa yang hamba perbuat, memperbaiki semua
kelalaian yang pernah dilakukan dan semoga takdir Mu indah pada waktu
nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar